Industri Aset Kripto baru-baru ini menghadapi tantangan keamanan siber yang serius. Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut, sebuah organisasi Hacker asal Korea Utara sedang melancarkan serangan infiltrasi yang berkelanjutan terhadap sektor ini, dengan metode yang sangat mengagumkan.
Para hacker ini mengadopsi strategi unik: mereka menyamar sebagai pelamar kerja, berusaha menyusup ke berbagai perusahaan aset kripto melalui proses perekrutan. Yang lebih mengkhawatirkan, mereka menggunakan teknik canggih untuk menyembunyikan identitas, termasuk menggunakan pengubah suara dan teknologi pemalsuan mendalam untuk wawancara video.
Menariknya, "pelamar" ini sering mengklaim berasal dari Eropa atau wilayah Timur Tengah, mencoba mendapatkan kepercayaan perusahaan dengan menyamar sebagai pengembang. Namun, penyamaran mereka tidak sepenuhnya sempurna. Diberitakan, dalam panggilan video sering terjadi keterlambatan yang jelas, yang kemungkinan disebabkan oleh penggunaan alat terjemahan waktu nyata dan pengubah suara.
Ancaman siber baru ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi industri Aset Kripto dalam hal keamanan siber. Seiring dengan kemajuan teknologi yang terus menerus, teknik serangan Hacker juga terus berkembang, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di industri ini untuk selalu waspada, terus memperbarui, dan memperkuat langkah-langkah keamanan mereka.
Menghadapi situasi keamanan yang begitu kompleks, perusahaan Aset Kripto perlu mengambil proses perekrutan dan langkah-langkah verifikasi identitas yang lebih ketat. Pada saat yang sama, seluruh industri juga harus meningkatkan kerja sama untuk bersama-sama menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks ini.
Peristiwa ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa di era digital, keamanan siber telah menjadi isu penting yang tidak dapat diabaikan di berbagai industri, terutama di bidang teknologi finansial. Seiring dengan semakin kaburnya batas antara dunia virtual dan dunia nyata, bagaimana menemukan keseimbangan antara kemudahan dan keamanan akan menjadi topik penting yang perlu terus dieksplorasi di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasBankrupter
· 22jam yang lalu
Siapa yang memiliki biaya gas terendah?
Lihat AsliBalas0
DataOnlooker
· 22jam yang lalu
Pencari kerja Hacker ini terlalu berlebihan ya
Lihat AsliBalas0
0xInsomnia
· 22jam yang lalu
Mereka benar-benar memiliki teknologi yang tinggi, woo woo
Lihat AsliBalas0
FreeRider
· 23jam yang lalu
latensi begitu parah, apakah pewawancara tidak bingung?
Industri Aset Kripto baru-baru ini menghadapi tantangan keamanan siber yang serius. Menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut, sebuah organisasi Hacker asal Korea Utara sedang melancarkan serangan infiltrasi yang berkelanjutan terhadap sektor ini, dengan metode yang sangat mengagumkan.
Para hacker ini mengadopsi strategi unik: mereka menyamar sebagai pelamar kerja, berusaha menyusup ke berbagai perusahaan aset kripto melalui proses perekrutan. Yang lebih mengkhawatirkan, mereka menggunakan teknik canggih untuk menyembunyikan identitas, termasuk menggunakan pengubah suara dan teknologi pemalsuan mendalam untuk wawancara video.
Menariknya, "pelamar" ini sering mengklaim berasal dari Eropa atau wilayah Timur Tengah, mencoba mendapatkan kepercayaan perusahaan dengan menyamar sebagai pengembang. Namun, penyamaran mereka tidak sepenuhnya sempurna. Diberitakan, dalam panggilan video sering terjadi keterlambatan yang jelas, yang kemungkinan disebabkan oleh penggunaan alat terjemahan waktu nyata dan pengubah suara.
Ancaman siber baru ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi industri Aset Kripto dalam hal keamanan siber. Seiring dengan kemajuan teknologi yang terus menerus, teknik serangan Hacker juga terus berkembang, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di industri ini untuk selalu waspada, terus memperbarui, dan memperkuat langkah-langkah keamanan mereka.
Menghadapi situasi keamanan yang begitu kompleks, perusahaan Aset Kripto perlu mengambil proses perekrutan dan langkah-langkah verifikasi identitas yang lebih ketat. Pada saat yang sama, seluruh industri juga harus meningkatkan kerja sama untuk bersama-sama menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks ini.
Peristiwa ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa di era digital, keamanan siber telah menjadi isu penting yang tidak dapat diabaikan di berbagai industri, terutama di bidang teknologi finansial. Seiring dengan semakin kaburnya batas antara dunia virtual dan dunia nyata, bagaimana menemukan keseimbangan antara kemudahan dan keamanan akan menjadi topik penting yang perlu terus dieksplorasi di masa depan.